23 Jun 2013

PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) SEBAGAI PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK

Diposkan oleh Unknown di 06.02




PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK MELALUI FUNGSI EDUKATIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Pendidikan semakin mengalami perubahan mengikuti transisi di segala bidang. Pendidikan yang baik menunjukkan kualitas masyarakat di daerah tersebut. Namun tingkah laku dan moral masyarakat pun ikut mengalami pergeseran. Maraknya penodaan moral salah satunya disebabkan buruknya pendidikan. Pendidikan agama islam sebagai pelopor keilmuan memiliki potensi yang besar dalam menanggulangi kemerosotan individu. Pribadi agamis akan mampu meminimalisir akibat buruk dari arus perkembangan yang sangat deras. Karakter agamis sebaiknya dibentuk sejak masa anak hingga mempermudah perjalanan hidupnya kelak.
Kata Kunci: pembentukan, karakter, pendidikan, islam

Pergeseran zaman yang cepat mengakibatkan pengembangan dan perubahan pada beragam aspek di berbagai belahan negara. Tak terkecuali aspek pendidikan yang merupakan penanda kualitas dan mutu tiap individu di suatu daerah. Keseluruhan unsur pendidikan pun ikut teraliri arus perubahan yang tak terbendung lagi. Namun seringkali arus perubahan itu ikut merubah moral dan karakter tiap individu.
Semakin maraknya perubahan dan penodaan moral semata-mata dimulai dari kurangnya akhlak atau karakter yang bersifat agamis pada diri seseorang. Seseorang yang mampu menanamkan jiwa yang beragama dengan baik, maka ia dapat menjalani kehidupan multikultural dengan positif. Lain halnya apabila ia kurang berkarakter agamis maka akan dengan mudah melakukan akhlak negatif.
Pendidikan agama islam adalah salah satu cabang aspek pendidikan yang mayoritas dibutuhkan oleh pribadi beragama islam. Ia sebagai pedoman hidup dan merupakan salah satu sarana penanaman karakter yang benar. Didalamnya terdapat contoh-contoh karakter islami yang sangat membantu tiap pribadi dalam menghadapi budaya negatif. Karakter yang baik akan memudahkan pengembangan tiap individu dalam bermasyarakat.
Selain itu, pendidikan agama islam telah mengakar sejak masa lalu hingga sekarang yang tak akan pudar kecuali disebabkan penurunan kualitas pribadi muslim. Dan fakta yang ada mengatakan bahwa individu di zaman sekarang telah mengalami penurunan kualitas dari segi akhlak mereka. Terutama di kalangan pribadi muslim yang seyogyanya menjadi teladan yang baik bagi orang lain.
Karena itu, penulis dalam artikel ini berkeinginan untuk mengungkapan peranan dan efektifitas membentuk karakter dasar anak yang benar melalui fungsi edukatif pendidikan agama islam. Hal ini disebabkan karakter individu sangat dipengaruhi oleh apa yang diterima oleh tiap seseorang sejak masa kecilnya.

Pembentukan Karakter Anak
“Karakter” merupakan akar kata dari bahasa latin yang berarti dipahat (Mark Rutland: 2009, 3). Kehidupan seperti balok besi bila dipahat dengan penuh kehati-hatian akan menjadi mahakarya agung. Maka, karakter merupakan kualitas atau kekuatan mental atau moral, akhlak atau budi pekerti individu yang menjadi kepribadian khusus sebagai pendorong dan penggerak serta membedakannya dengan yang lain.
Dalam upaya mendidik karakter anak, harus disesuaikan menurut dunia anak tersebut. Yakni selalu selaras dengan tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan anak. Pembentukan karakter diklasifikasikan dalam 5 tahapan yang berurutan dan sesuai usia.
Tahap pertama adalah membentuk adab, antara usia 5 sampai 6 tahun. Tahapan ini meliputi jujur, mengenal antara yang benar dan yang salah, mengenal mana yang baik dan yang buruk, serta mengenal mana yang diperintahkan.
Tahap kedua adalah melatih tanggung jawab diri, antara usia 7 sampai 8 tahun. Tahapan ini meliputi perintah menjalankan kewajiban shalat, melatih melakukan hal yang berkaitan dengan kebutuhan pribadi secara mandiri, serta dididik untuk selalu tertib dan disiplin sebagaimana yang telah tercermin dalam pelaksanaan sholat mereka.
Tahap ketiga adalah membentuk sikap kepedulian, antara usia 9 sampai 10 tahun. Tahapan ini meliputi diajarkan untuk peduli terhadap orang lain terutama teman-teman sebaya, dididik untuk menghargai dan menghormati hak orang lain, mampu bekerjasama, serta mau membantu orang lain.
Tahap keempat adalah membentuk kemandirian, antara usia 11 sampai 12 tahun. Tahapan ini melatih menerima resiko sebagai bentuk konsekuensi bila tidak mematuhi perintah, dididik untuk membedakan yang baik dan yang buruk. Tahap kelima adalah membentuk sikap bermasyarakat, pada usia 13 tahun ke atas. Tahapan ini melatih kesiapan bergaul di masyarakat berbekal pada pengalaman sebelumnya. Bila mampu dilaksanakan dengan baik, maka pada usia yang selanjutnya hanya diperlukan penyempurnaan dan pengembangan secukupnya.

Pendidikan Agama Islam
Pendidikan berasal dari kata “didik” yang berarti melatih atau mengajar. Sedangkan menurut istilah, pendidikan adalah usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai didalam masyarakat dan kebudayaan. Agama berasal dari bahasa sansekerta yang berarti tidak kacau atau teratur. Agama dapat membebaskan manusia dan kekacauan yang dihadapi dalam hidupnya bahkan menjelang matinya. Menurut terminologi agama adalah suatu tata kaidah yang mengatur hubungan manusia dengan yang Agung.
Islam berasal dari bahasa arab berarti selamat sentosa. Sedangkan secara umum adalah agama yang disyari’atkan oleh Allah dengan perantaraan para Nabi dan RasulNya, yang mengandung perintah-perintah, larangan-larangan serta petunjuk-petunjuk untuk kebahagiaan manusia di dunia dan diakhirat.
Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah ilmu yang membahas pokok-pokok keimanan kepada Allah, cara beribadah kepada-Nya, dan mengatur hubungan baik sesama manusia, serta makhluk lainnya berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah Rasul.

Fungsi Edukatif Pendidikan Agama Islam
Pendidikan agama islam (PAI) mempunyai beragam fungsi atau kegunaan yang sangat luas. Salah satu fungsi terdepan dalam pendidikan agama islam adalah dalam bidang edukasi. Yaitu, pendidikan agama islam selalu mengajarkan dan membimbing semua umatnya agar senantiasa mampu menonjolkan dan mempraktekkan sikap maupun segala jenis tindakan yang sesuai dengan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, ia juga mendorong setiap individu untuk selalu patuh dan taat serta mengimplementasikan ajaran dan perintah agama

Pembentukan Karakter Anak Melalui Fungsi Edukatif Pendidikan Agama Islam
Pendidikan agama islam sejak dini akan sangat efektif dalam segi edukatifnya untuk mempengaruhi pembentukan karakter anak yang baik. Ini karena di dalam sebuah ruang lingkup keluarga dibutuhkan keharmonisan dan keseimbangan antar anggotanya. Peran pribadi yang senior diharuskan memberi pelajaran yang junior dan sesuai dengan porsinya sehingga dapat membawa angin perubahan menuju sesuatu yang positif.
Dipandang dari segi keterkaitannya, pembentukan karakter dasar seorang anak sejak dini tentu sangat erat hubungannya dengan apa yang diajarkan dalam sisi edukatif pendidikan agama islam. Telah begitu banyak bukti dan realita yang benar-benar membuktikan secara nyata bahwasannya pembelajaran pendidikan agama islam berperan besar dan mayoritas mampu mengantarkan tiap individu agamis menghadapi kesulitan dan problematika yang ada dengan arif dan bijaksana.


0 komentar:

Posting Komentar

 

Miya Nur Andina Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea